Minggu, 03 November 2013

BI: Pemilu 2014 Dorong Ekonomi Indonesia ( Tulisan 7 )

BI: Pemilu 2014 Dorong Ekonomi Indonesia


BENGKULU, KOMPAS.COM - Di tengah krisis global,  Pemilu 2014 bisa menjadi mesin bagi pertumbuhan perekonomian nasional hingga menyentuh 6,5 persen. Demikian disampaikan Kepala Divisi Asesmen Transmisi Moneter dan sektor Keuangan Departemen Kebijakan Ekonomi Moneter, Bank Indonesia, Piter Abdullah di Bengkulu, Kamis (31/10/2013).

"Pengalaman kita dari pemilu sebelumnya itu ada dampak dampak yang cukup signifikan dari konsumsi pemilu bagi pertumbuhan ekonomi nasional, selain itu kita berharap perbaikan ekonomi global cepat terjadi sehingga itu akan berimbas positif juga bagi perbaikan ekonomi nasional," katanya.

Dia mengatakan, perbaikan ekonomi nasional yang didorong kegiatan pemilu antara lain dari belanja partai dan kegiatan para calon legislatif.

Secara umum menurut dia, hambatan ekonomi nasional pada 2014 berada pada hambatan eksternal yakni ancaman krisis ekonomi global yang memicu perekonomian nasional. Sementara dari sisi internal, imbas krisis global pada kondisi defisit neraca pembayaran.  Dua hal itu yang menjadi sorotan utama BI.

Ia mengatakan, perlambatan ekonomi pada tahun ini dari 6,5 persen menjadi 5,9 persen karena imbas pertumbuhan ekonomi global yang melambat.  Pada 2014 pertumbuhan ekonomi global diharapkan akan melaju pesat dengan mulai membaiknya secara perlahan perekonomian di Amerika dan Eropa. "Kalaupun itu tidak terjadi kita masih bisa berharap dari aktifitas Pemilu," tambahnya.

Sumber :


Analisis :
            Pemilu itu adalah kegiatan terbesar suatu negara karena memang momen nya tidak terjadi secara rutin melainkan ada waktu tertentu, oleh sebab itu tidak salah kalau bisa kita simpulkan bahwa setia pemilu dilaksanakan pertumbuhan ekonomi kita meningkat dengan pesat

karena adanya belanja partai dan kegiatan partai politik itu sendiri namun yang perlu di perhatikan saat ini adalah bagaimana memaksimalkan pemilu untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi bukan untuk kepentingan segelintir orang saja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar