Tugas Bahasa Indonesia 2# bagian ke-1
Nama : Johan Christian
Kelas : 3EB19
Npm : 23211840
Mk : Bahasa Indonesia 2#
Dosen : Bpk. Edy Prihantoro,SS.,MMSI
1. Contoh Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik
dan benar
Bapak
: Johan, apakah selepas pulang
kuliah nanti kamu ada kegiatan lain?
Johan :
Sepertinya tidak ada pak, memangnya ada apa?
Bapak
: Kalau begitu temani bapak ke bengkel sepeda yaa nanti sore
Johan :
Baik pak,nanti selepas pulang kuliah saya temani ke bengkel sepeda
2. Contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi
Fungsi bahasa
sebagai alat komunikasi atau bahasa komunikatif mempunyai makna bahasanya
sangat mudah dipahami ( dimengerti ) sehingga pesan yang disampaikannya dapat
diterima dengan baik.
( Kamus Besar
Bahasa Indonesia )
Kalimat yang baik
dan komunikatif harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1. Tidak menyimpang dari kaidah bahasa
2. Logis atau dapat diterima nalar
3. Jelas dan dapat menyampaikan maksud atau pesan
dengan tepat
Berikut contoh fungsi bahasa sebagai
alat komunikasi
1. Hati-hati Perlintasan Kereta Api
Tanda hubung sepatutnya ditempelkan langsung pada kata-katanya,
sehingga seharusnya tertulis “Hati-hati”. Pengumuman resmi Jasa Raharja dan PT
Kereta Api ini malah memisahkannya. Fungsi tanda hubung adalah untuk
menghubungkan dua kata atau memisahkan suku kata.
2. DIJUAL TANPA PERANTARA
Pemilik sebuah rumah di Utan Kayu, Jakarta memasang pengumuman ini. Dalam
kaidah EYD, penggunaan kata “di” yang dipisah berfungsi sebagai preposisi (kata
depan) yang menerangkan [biasa] tempat atau waktu; “di tengah hari”, “di
Jakarta”, “di rumah”.
Penggunaan kata “di” banyak ‘dikacaukan’ karena mereka menganggap fungsinya
sama saja. Pada kasus ini, “Di Jual” seharusnya ditulis bersambung, “dijual”,
karena maksudnya sebagai prefiks/awalan pasif demi menerangkan bahwa “rumah
tersebut dijual”.
Bisa dibayangkan kalau ada benar-benar tempat bernama “Jual”, lalu Anda
menyangka “rumah orang ini di Jual.” “Oh, kami tahu sekarang rumahnya di mana.”
Hadirilah! Salat Iduladha 1433H
Kekonsistenan
dibutuhkan dalam berbahasa. Pengumuman ini tidak mencerminkan konsistensi
tersebut. Hal yang sering terjadi saat Anda menulis kata-kata yang berasal dari
Bahasa Arab. Mau pakai bahasa Indonesia atau Arab?
“Sholat Iedul
Adha” tidak tepat untuk digunakan di ragam formal Bahasa Indonesia. Kata
“sholat” seharusnya ditulis “salat”, sementara “Iedul Adha” memiliki bentuk
formal Bahasa Indonesia, “Iduladha”; bahkan KBBI menggabungkan kedua kata
tersebut. Begitu pun kata “khotib” yang di bahasa Indonesia menjadi “khatib”
dan “Jum’at” yang seharusnya “Jumat”.
Sudah beres?
Belum. “Musholla” seharusnya jadi “Musala”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar