Minggu, 03 November 2013

Tugas Bahasa Indonesia 2# bagian ke-1

Tugas Bahasa Indonesia 2#  bagian ke-1

Nama     : Johan Christian
Kelas     : 3EB19
Npm      : 23211840
Mk         : Bahasa Indonesia 2#
Dosen    : Bpk. Edy Prihantoro,SS.,MMSI

1.     Contoh Penggunaan Bahasa Indonesia secara baik dan benar

Bapak   : Johan,  apakah selepas pulang kuliah nanti kamu ada kegiatan lain?
Johan : Sepertinya tidak ada pak, memangnya ada apa?
Bapak            : Kalau begitu temani bapak ke bengkel sepeda yaa nanti sore
Johan : Baik pak,nanti selepas pulang kuliah saya temani ke bengkel sepeda

2.     Contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi

Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi atau bahasa komunikatif mempunyai makna bahasanya sangat mudah dipahami ( dimengerti ) sehingga pesan yang disampaikannya dapat diterima dengan baik.
( Kamus Besar Bahasa Indonesia )

Kalimat yang baik dan komunikatif harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:
1.     Tidak menyimpang dari kaidah bahasa
2.     Logis atau dapat diterima nalar
3.     Jelas dan dapat menyampaikan maksud atau pesan dengan tepat

Berikut contoh fungsi bahasa sebagai alat komunikasi






1.     Hati-hati Perlintasan Kereta Api


     
 Tanda hubung sepatutnya ditempelkan langsung pada kata-katanya, sehingga seharusnya tertulis “Hati-hati”. Pengumuman resmi Jasa Raharja dan PT Kereta Api ini malah memisahkannya. Fungsi tanda hubung adalah untuk menghubungkan dua kata atau memisahkan suku kata.

2.     DIJUAL TANPA PERANTARA

    
Pemilik sebuah rumah di Utan Kayu, Jakarta memasang pengumuman ini. Dalam kaidah EYD, penggunaan kata “di” yang dipisah berfungsi sebagai preposisi (kata depan) yang menerangkan [biasa] tempat atau waktu; “di tengah hari”, “di Jakarta”, “di rumah”.

Penggunaan kata “di” banyak ‘dikacaukan’ karena mereka menganggap fungsinya sama saja. Pada kasus ini, “Di Jual” seharusnya ditulis bersambung, “dijual”, karena maksudnya sebagai prefiks/awalan pasif demi menerangkan bahwa “rumah tersebut dijual”.

Bisa dibayangkan kalau ada benar-benar tempat bernama “Jual”, lalu Anda menyangka “rumah orang ini di Jual.” “Oh, kami tahu sekarang rumahnya di mana.”

  Hadirilah! Salat Iduladha 1433H


    
Kekonsistenan dibutuhkan dalam berbahasa. Pengumuman ini tidak mencerminkan konsistensi tersebut. Hal yang sering terjadi saat Anda menulis kata-kata yang berasal dari Bahasa Arab. Mau pakai bahasa Indonesia atau Arab?

“Sholat Iedul Adha” tidak tepat untuk digunakan di ragam formal Bahasa Indonesia. Kata “sholat” seharusnya ditulis “salat”, sementara “Iedul Adha” memiliki bentuk formal Bahasa Indonesia, “Iduladha”; bahkan KBBI menggabungkan kedua kata tersebut. Begitu pun kata “khotib” yang di bahasa Indonesia menjadi “khatib” dan “Jum’at” yang seharusnya “Jumat”.

Sudah beres? Belum. “Musholla” seharusnya jadi “Musala”.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar